All About Medical Check Urine Chemistry
Cara Kerja :
A. pH
a. Celupkan
kertas pH kedalam urin yang akan diperiksa
b. Angkat
dan cocokkan warna yang terjadi dengan warna standar yang terdapat pada kertas
pH
Batas
normal pH urin = 4,6 – 8,5
B. Warna
a. Warna
urin diuji pada tebal lapisan tabung 7-10 cm dengan cahaya tembus
b. Tabung
reaksi diisi dengan urin sampai ¾ penuh dan miringkan, diamati warna yang
terbentuk
c. Nyatakan
warna urin dengan hasil : tidak berwarna, kuning muda, kuning, kuning tua,
kuning bercampur merah dan sebagainya.
Urin
normal = antara kuning muda – kuning tua
C. Kejernihan
a. Kejernihan
urin diuji pada tebal lapisan 7-10 cm dengan cahaya tembus
b. Tabung
reaksi diisi dengan urin sampai ¾ penuh dan miringkan, diamati kejernihan urin
tersebut
c. Nyatakan
kejernihan dengan hasil : jernih, agak keruh, keruh atau sangat keruh
Urin
normal = jernih
Pemeriksaan Berat Jenis
Urin
Metode : Urinometer
Cara Kerja :
a. Masukkan
urin yang diperiksa kedalam gelas Urinometer 2/3 bagian atau secukupnya
b. Busa
yang terjadi dihilangkan dengan kertas saring
c. Masukkan
tangkai Urinometer kedalam gelas tersebut
d. Tangkai
Urinometer harus diputar dulu dengan ibujari dan jari telunjuk supaya tidak
menempel pada dinding gelas Urinometer
e. Karena
putaran tadi, tangkai Urinometer akan terapung ditengah keudian dibaca
f. Suhu
urin diperiksa dengan Termometer saat itu juga
Koreksi :
a. Terhadap
suhu
1. Jika
suhu lebih tinggi dari suhu tera Urinometer, maka tiap 3o perbedaan
diatas suhu tera ditambah 0,001 atau 1 dan dapat dirumuskan :
( Suhu urin – Suhu tera )
BJ sesungguhnya = Hasil pembacaan +
--------------------------------- x 0,001/1
3
2. Jika
suhu lebih rendah dari suhhu tera Urinometer, maka tiap 3o perbedaan
dibawah suhu tera dikurangi 0,001 atau 1 dan dapat dirumuskan :
( Suhu urin – Suhu tera )
BJ sesungguhnya = Hasil pembacaan +
--------------------------------- x 0,001/1
3
b. Terhadap
Protein
Tiap
0,4 gr protein dalam 100 ml (0,4 gr %) dikurangi 0,001 atau 1. Jadi
( gram % protein )
BJ sesungguhnya = Hasil pembacaan +
--------------------------------- x 0,001/1
0,4
c. Terhadap
Glukosa
Tiap
0,3 gr glukosa dalam 100 ml (0,3 gr %) dikurangi 0,001 atau 1. Jadi
( gram % glukosa)
BJ sesungguhnya = Hasil pembacaan +
--------------------------------- x 0,001/1
0,3
Pemeriksaan Reduksi
Urin (Glukosuria)
Metode : Fehling
a. Prinsip
:
Dalam
suasana alkalis dan panas, glukosa mereduksi ion Cu (kupri) menjadi CuO (kupro)
yang akan mengendap dan berwarna merah bata
b. Reagensia
1. Fehling
A (I) : 34,7 gr CuSO4.5H2O dilarutkan dengan akuades dalam 1 liter
2. Fehling
B (II) : 173 gr KNaTartrat + 50 gr NaOH dilarutkan dalam akuades 1 liter
c. Cara
Kerja :
1. Tabung
reaksi diisi 2 ml Fehling A + 2 ml Fehling B, dididihkan sambil dicampur
2. Ditambah
1 ml urin
3. Dicampur,
dipanaskan sampai mendidih 3 menit dengan diggoyang, diamati perubahan warna
yang terjadi
d. Pengamatan
1. Tetap
biru jernih = negative (-)
2. Hijau
tanpa endapan = positif 0,5 (+0,5)
3. Hijau
dengan endapan kuning/hijaulebih banyak/hijau kuning keruh = positif 1 (+1)
4. Kuning
keruh/kuning kehijauan/kuning lebih banyak = positif 2 (+2)
5. Jingga/warna
lumpur = positif 3 (+3)
6. Merah
bata = positif 4 (+4)
Metode : Benedict
a. Prinsip
Dalam
suasana alkalis dan panas, glukosa mereduksi ion Cu (kupri) menjadi CuO (kupro)
yang akan mengendap dan berwarna merah bata
b. Reagensia
Benedict
: 25 gr CuSO4.5H2O, asam sitrat 100 gr + Natrium karbonat anhidrat 143,8 gr
dilarutkan degan akuades dalam 1 liter
c. Cara
Kerja
1. Tabunng
reaksi diisi 5 ml reagen benedict
2. Ditambah
8 tetes urin (dengan pipet ukur 1 ml)
3. Dicampur,
dipanaskan sampai mendidih 3 m3nit dengan digoyang, diamati perubahan warna
yang terjadi
d. Pengamatan
1. Tetap
biru jernih = negative (-)
2. Hijau
tanpa endapan = positif 0,5 (+0,5)
3. Hijau
dengan endapan kuning/hijau lebih banyak hijau kuning keruh = positif 1 (+1)
4. Kuning
keruh/kuning kehijauan/kuning lebih banyak = positif 2 (+2)
5. Jingga/
warna lumpur = positif 3 (+3)
Metode : Nylader
a. Prinsip
:
Bismuth
nitrat akan direduksi oleh glukosa dan beberapa senyawa lain yang mereduksi,
selanjutnya Bismut mengendap dan berwarna hitam.
b. Reagensia
Nylander
: 2 gr Bi (NO3)2 + KNa Tartrat 4 gr dilarutkan dengan 100 ml NaOH 10%
c. Cara
Kerja :
1. Tabung
reaksi diisi 0,5 ml Nylander
2. Ditambah
5 ml urin
3. Dicampur,
dipanaskan sampai mendidih 3 menit dengan digoyang, diamati perubahan warna
yang terjadi.
d. Pengamatan
1. Tidak
terbentuk endapan hitam = negative (-)
2. Terbentuk
endapan hitam = positif 0,5 (+0,5)
Urin
normal = negative (-)
Pemeriksaan Protein
Urin (Proteinuria)
Metode ; Asam Asetat
a. Prinsip
:
Pemberian
asam asetat untuk mencapai titik iso elektrik protein. Dengan pemanasan
mengakibatkan denturasi dan terjadi presipitasi. Proses presipitasi dibantu
oleh garam – garam yang telah ada dalam urin.
b. Reagensia
Larutan
asam asetat 6%
c. Cara
Kerja :
1. Tabung
reaksi diisi 5 ml urin kemudian dipanaskan sampai mendidih sambil digoyang
2. Jika
timbul kekeruhan mungkin disebabkan oleh Ca Fosfat; Ca karbonat atau protein
3. Ditambah
5 tetes asam asetat 6% (pipet ukur 1 ml)
4. Jika
kekeruhan tetap, protein positif
5. Dipanaskan
lagi sampai mendidih
d. Pengamatan
:
1. Tidak
ada kekeruhan = negative (-)
2. Kekeruhan
tanpa butir-butir = positif 1 (+1)
3. Kekeruhan
dengan butir-butir halus = positif 2 (+2)
4. Gumpalan
dengan keeping-keping = positif 3 (+3)
5. Gumpalan
besar atau memadat = positif 4 (+4)
Metode : Bang
a. Prinsip
:
Pemberian
asam asetat untuk mencapai titik iso elektrik protein. Dengan pemanasan
mengakibatkan denaturasi dan terjadi presipitasi. Proses presipitasi dibantu
dengan pemberian garam natrium asetat
b. Reagensia
Larutan
Bang : 118 gr natrium asetat dilarutkan dalam 56,5 ml asam asetat glacial,
diencerkan dengan aquades sampai 1 liter.
c. Cara
Kerja :
1. Tabung
reaksi diisi 5 ml urin
2. Ditambah
0,5 ml reagen Bang
3. Dipanaskan
sampai mendidih sambil digoyang
d. Pengamatan
:
1. Tidak
ada kekeruhan = negative (-)
2. Kekeruhan
tanpa butir – butir = positif 1 (+1)
3. Kekeruhan
dengan butir – butir halus = positif 2 (+2)
4. Gumpalan
dengan keping – keping = positif 3 (+3)
5. Gumpalan
besar atau memadat = positif 4 (+4)
a. Prinsip
:
Protein
dalam suasana asam kuat akan mengalami denaturasi dan terjadi presipitasi
b. Reagensia
Larutan
asam sulfosalisilat 20% dalam air.
c. Cara
Kerja :
1. Tabung
reaksi diisi 3 ml urin
2. Ditambah
1 ml reagen asam sulfosalisilat 20%
3. Diamkan
2-3 menit, diamati, dibandingkan dengan urin tanpa penambahan reagen (blanko)
d. Pengamatan
:
1. Tidak
terjadi kekeruhan = negative (-)
2. Terjadi
kekeruhan = positif (+)
Pemeriksaan Bilirubin Urin
Metode : Harrison
a. Prinsip
:
Barium
Klorida (BaCl2) bereakasi dengan sulfat dalam urin membentuk endapan BaSO4 dan
bilirubin menempel pada molekul ini. FeCl3 mengoksidasi bilirubin menjadi
biliverdin yang berwarna hijau.
b. Reagensia
:
1. Pereaksi
Fouchet : 0,9 gr FeCl3 dilarutkan dalan triklorasetat 25 % sampai 100 ml
2. Larutan
BaCl2 10,6%
c. Cara
Kerja :
1. Tabung
reaksi diisi 5 ml urin
2. Ditambah
5 ml BaCl2 10% dicampur kemudian disaring dengan kertas saring
3. Kertas
saring dibuka, presipitat pada kertas saring dibiarkan sampai kering
4. Ditambahkan
1 tetes reagen Fouchet pada presipitat
d. Pengamatan
:
Positif
(+) bila timbul warna hijau atau biru kehijauan.
Komentar
Posting Komentar